Senin, 14 Januari 2008

Pagi Ini Soeharto Kembali Dibangunkan

JAKARTA, KCM -Pagi ini tim dokter akan kembali membangunkan Soeharto. Dokter "menidurkan" mantan penguasa orde baru tersebut usai kunjungan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Senin (14/1) siang kemarin. "Belum disadarkan, besok (hari ini-Red) coba dibangunkan," kata Djoko Rahardjo, Senin tengah malam.

Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui respons Soeharto. Djoko mengatakan, kemarin siang Soeharto menunjukkan respons yang cukup baik. Presiden kedua RI itu sudah dapat memegangkan tangan serta membuka mata. Namun, saat ini Soeharto belum dapat berkomunikasi.

Hari ini dokter juga akan mengevaluasi kebutuhan transfusi darah untuk Soeharto mengingat semalam kadar hemoglobinnya naik menjadi 8,9 gram persen. Jika memang tidak perlukan, transfusi darah akan dihentikan.

Dokter juga akan memeriksa apakah pemasangan ventilator masih diperlukan sebab pemasangannya sudah melebihi lima hari. Ventilator ini juga dicurigai menjadi media bagi jamur yang menginfeksi paru-paru Soeharto. (LHW)


Wartawan: LHW

Bom Bunuh diri Serang Hotel Mewah di Kabul, Enam Tewas

KABUL, SELASA - Sebuah serangan bom bunuh diri telah terjadi Senin (14/1) di sebuah hotel mewah di Kabul, ibukota Afghanistan. Setidaknya enam orang tewas dalam insiden itu. Demikian diungkapkan beberapa saksi dan pejabat setempat.

Sedikitnya dua gerilyawan berusaha memasuki Hotel Serena yang dijaga ketat di Kabul pada Senin malam, kata satu sumber kepolisian yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Gerilyawan-gerilyawan itu melemparkan granat tangan ke arah penjaga dan menewaskan dua dari mereka.

Sementara gerilyawan ketiga meloncat ke dalam hotel dan meledakkan dirinya, kata pejabat itu, yang menambahkan bahwa penjaga juga melepaskan tembakan ke arah para penyerang.

Lebih dari 30 tentara Amerika yang mengendarai enam mobil Humvees langsung bergerak menuju hotel.

Suzanne Griffin, seorang warga Amerika yang bekerja untuk sebuah agensi bernama Save the Children mengungkapkan bahwa dirinya sedang berada di ruang senam saat serangan terjadi.

"Puji Tuhan saya saya tidak jadi mandi karena kemudian saya mendengar ada suara dentuman senapan. Sangat dekat, hingga membuat atap bergetar,” Griffin, dengan suara bergetar. "Kami semua langsung merunduk dan tiarap di lantai dan sejauh mungkin menghindari kaca. Kami juga sempat mematikan telepon."

Griffin, 62, dari Seattle, Washington mengungkapkan, staf hotel telah mengevakuasi wanita para wanita ke bagian lain di hotel. “ Kami mesti melangkahi mayat seorang wanita, salah satu wanita yang berada di ruangan senam,” ujarnya.

Griffin menghubungi kedutaan Amerika yang kemudian memberitahunya agar tidak membuka pintu sampai tentara Amerika mengevakuasinya.

Sementara itu, Stian L.Solum, fotografer dari Norwegian Photo Agency Scanpix menyebutkan seorang wartawan Norwegia dari Harian Oslo Dagbladet (akhirnya meninggal saat menjalani operasi di rumah sakit milik NATO, dekat airport) dan seorang staf diplomatik Norwegia terluka dalam serangan itu. Untungnya, Meneteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Store yang saat itu sedang mengunjungi Kabul tidak terluka dan aman di lantai dasar hotel.

"Menurut apa yang kami ketahui, Menteri Luar Negeri Jonas Gahr Store selamat tanpa cedera dan aman di lantai dasar hotel tersebut," kata jurubicara Kristin Melsom kepada Kantor Berita Norwegia NTB

Melsom mengatakan, hotel itu tidak dikosongkan namun rincian mengenai insiden itu masih simpang-siur karena keadaan yang kacau di Kabul.

Store dan delegasi 10 orang tiba Senin di Kabul sebagai bagian dari kunjungannya ke Afghanistan dan Pakistan.

Kementerian Luar Negeri tidak memiliki keterangan mengenai warganegara Norwegia yang disebut-sebut cedera dalam serangan bom tersebut.

Daerah sekitar Hotel Serena, satu-satunya hotel bintang lima di kota itu, ditutup oleh pasukan keamanan Afghanistan dan wartawan tidak diizinkan mendekati lokasi tersebut.



Sumber: AFP
Wartawan: ABD

Minggu, 13 Januari 2008

Hanya Otak dan Pencernaan Soeharto yang Masih Berfungsi

 
JAKARTA, KCM - Fungsi ginjal, jantung dan paru-paru Soeharto dinyatakan masih belum membaik, sehingga fungsi keseluruh organ itu masih dilakukan oleh alat bantu yang dipasang oleh dokter. Salah seorang Anggota Tim Dokter Kepresidenan, dr. Christian Johanes mengatakan, hanya otak dan pencernaan Soeharto saja yang masih dapat bekerja sendiri

"Hanya otak dan pencernaannya yang masih baik. Untuk pernafasan, karena tubuhnya belum kuat untuk mendapatkan oksigen, maka seluruhnya masih diambil alih oleh ventilator," kata Christian, Minggu (13/1) usai memberikan keterangan dalam Konferensi Pers.

Respon tubuh Soeharto terhadap obat-obatan yang diberikan dokter ada yang meresponnya dengan baik, ada yang meresponnya kurang baik. Namun, tidak dijelaskan lebih jauh respon seperti apa yang dimaksud.

Sementara itu, Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dr. Mardjo Soebiandono menegaskan pihaknya tidak akan mencabut sama sekali alat-alat yang terpasang di tubuh Soeharto. "Alat-alat itu tidak akan kami cabut sama sekali, sampai organ-organnya benar-benar tidak berfungsi, atau sampai alat-alat itu tidak diperlukan lagi," pungkas Mardjo.

Wartawan: ING